Gangguan jiwa bisa dipulihkan bersama UPTD Puskesmas Penerokan

doc puskesmas penerokan doc puskesmas penerokan

Puskesmas Penerokan : 

Apa itu gangguan jiwa ?

Gangguan jiwa adalah sekelompok gejala yang ditandai dengan perubahan pikiran, perasaan dan perilaku seseorang yang menimbulkan hendaya/disfungsi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Beberapa gangguan jiwa yang cukup sering terjadi di masyarakat antara lain adalah: depresi, ansietas/cemas, skizofrenia, bipolar, gangguan kepribadian, dll.

Siapakah yang dapat terkena gangguan jiwa ?

Gangguan jiwa bisa mengenai siapa saja dengan tingkatan ringan sampai sangat berat. Dikatakan 1 dari 4 orang memiliki risiko untuk terkena gangguan jiwa untuk semua tingkatan usia dari berbagai latar belakang kehidupan.

Apakah dampak dari gangguan jiwa ?

Mereka yang mengalami gangguan jiwa akan mengalami perubahan dalam pikiran, perasaan dan perilakunya sehingga dapat mengganggu pekerjaan, aktivitas sehari-hari dan pola relasi dengan orang lain. Gangguan jiwa dapat mengganggu fungsi dan produtivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Apa penyebab dari gangguan jiwa ?

Beberapa bukti menunjukkan bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor yaitu: biologi, psikologis dan sosial.

•  Faktor biologi antara lain adalah keturunan/genetik, masa dalam kandungan, proses persalinan, nutrisi, riwayat trauma kepala dan adanya gangguan anatomi dan fisiologi saraf.

• Faktor psikologis yang berperan terhadap timbulnya gangguan jiwa antara lain adalah: interaksi dengan orang lain, intelegensia, konsep diri, keterampilan, kreativitas, dan tingkat perkembangan emosional.

•  Faktor sosial yang berpengaruh yaitu: stabilitas keluarga, pola asuh orang tua, adat dan budaya, agama, tingkat ekonomi, nilai dan kepercayaan tertentu. Adanya perubahan pada stabilitas zat kimia (neurotransmiter) di saraf otak diyakini menjadi penyebab munculnya gangguan jiwa.

Apa saja gangguan jiwa yang sering ditemui ?

• Skizofrenia: Gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya halusinasi (gangguan persepsi panca indera, misalnya mendengar bisikan atau melihat bayangan yang tidak ada sumbernya), delusi/waham (keyakinan yang salah, tidak sesuai realita/logika), gangguan pada pikiran, pembicaraan dan perilaku, dan emosi yang tidak sesuai.

• Depresi: Munculnya perasaan yang sedih dan kehilangan minat terhadap segala sesuatu. Pasien dapat mengungkapkan bahwa mereka merasa bersalah, tidak ada harapan, dan tidak berharga. Mudah lelah dan nyeri di beberapa bagian tubuh sering juga dikeluhkan oleh pasien, disertai dengan gangguan pada pola makan dan tidur. Beberapa pasien memiliki risiko untuk bunuh diri pada gangguan ini.

• Gangguan Bipolar: Perubahan mood yang naik turun menjadi ciri gangguan ini. Mood yang meningkat (disebut manik/mania/hipomanik) ditandai dengan ide-ide kebesaran, energi yang berlebih, banyak bicara, tidak butuh tidur, banyak ide, dan sering melakukan perilaku yang berisiko. Pada episode selanjutnya bisa terjadi penurunan mood yang disebut depresi, ditandai dengan gejala-gejala seperti di atas.

• Ansietas/cemas : Perasaan yang tidak menyenangkan, cemas/khawatir tanpa sebab yang jelas, seringkali disertai oleh gejala otonomik, seperti nyeri kepala, berkeringat, jantung berdebar, sesak nafas, seperti tercekik, mual, muntah, diare, kesemutan, gelisah, dan sebagainya

Apabila pengobatan dilakukan dengan cepat, tepat, menyeluruh dan berkesinambungan maka gangguan jiwa dapat dipulihkan dan orang dengan gangguan jiwa dapat kembali berfungsi serta produktif dalam kehidupan sehari hari. Selaku PJ program Jiwa dr. Joni dan Paini, Am.Kep menghimbau kepada masyarakat apabila disekitar lingkungan kita ada terdampak ciri ciri yang sudah di jelaskan di atas harap melaporkan ke petugas Puskesmas Penerokan agar bisa cepat diberikan penanganan serta pengobatan.